Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Demi Dirimu

Aku merindukanmu Selalu... Setiap saat Sangat merindukanmu Sumpah demi dirimu Akan ku nantikan perjumpaan nanti Entah dimana dan kapan Pasti akan terjadi Jika kau setuju.. Maka tetaplah di sisiku

Damaikan !

Semut-semut merayap dinding kebekuan Menyapaku tapi kuabaikan Aku sibuk dengan renungan malam ku Aku terlalu menikmati rasa ini Kenapa? Tanyaku Aku harus bagaimana? Tanyaku kembali Setelah sekian lama Kamu masih saja tak bisa berdamai dengan hatimu sendiri Lantas, bagaimana bisa kau akan menyapa hati yang lain Sedangkan di sebrang sana telah ada yang menunggumu Tapi, kau hanya diam Sibuk berperang Cinta adalah perlawanan Bukalah gerbang perdamaian mu Agar kau bisa merasakan hati yang lain untuk bercinta

Mati Rasa, Lagi

Hujan dan malam Keduanya menikamku dengan tenang Aku diam  Menikmati segalanya yang mereka berikan Bukan soal rasa Tapi  Perkara kenangan-kenangan dengan mu Hujan menyambut ku dengan sejuknya Mengingatkan akan kehangatan cintamu Yang kini, telah mengalir dalam derai rintihan  Entah kemana Malam dengan petangnya Bintang-bintang pergi satu persatu Mengucapkan selamat tinggal Dan menggantikannya dengan mendung Aku telah mati Tak bisa merasakan lagi Semuanya, itu saja Tapi sajakku masih bisa menari-nari