Damaikan !

Semut-semut merayap dinding kebekuan
Menyapaku tapi kuabaikan
Aku sibuk dengan renungan malam ku
Aku terlalu menikmati rasa ini
Kenapa? Tanyaku
Aku harus bagaimana? Tanyaku kembali
Setelah sekian lama
Kamu masih saja tak bisa berdamai dengan hatimu sendiri
Lantas, bagaimana bisa kau akan menyapa hati yang lain
Sedangkan di sebrang sana telah ada yang menunggumu
Tapi, kau hanya diam
Sibuk berperang
Cinta adalah perlawanan
Bukalah gerbang perdamaian mu
Agar kau bisa merasakan hati yang lain untuk bercinta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol-Simbol Nasionalisme Indonesia (NKRI, Lambang Negara, Lagu Wajib Nasional) dalam Undang-undang NO. 24 TAHUN 2009

PERANAN INDONESIA DALAM ORGANISASI ASEAN DAN PBB

Tarian Kabut Pagi