PERAN PEMUDA DALAM MENGISI KEMERDEKAAN (STUDI KASUS : KEGIATAN TIRAKATAN DI DUSUN PENI DESA PALBAPANG KECAMATAN BANTUL KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2015)

Oleh: Latifah Nurul Hidayati

Seperti yang telah kita ketahui  bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak untuk membebaskan Bangsa Indonesia  dari belenggu para penjajah menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Catatan sejarah bangsa ini menempatkan peran pemuda sebagai pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Di mulai dari Budi Utomo tahun 1908, Sumpah pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945.

Ternyata peran pemuda di era setelah kemerdekaan pun masih sangat diperlukan, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang strategis  dalam hal pembaharuan dan pembangunan bangsa . sehingga perlu di kembangkan potensi dan peran dari pemuda itu sendiri. Untuk meningkatkan potensi dan peran para pemuda  di perlukan kesadaran diri dari individu itu sendiri namun di balik itu negara  indonesia mempunyai peranan tersendiri dalam hal penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan para pemuda.

Terkait dengan kesadaran yang harus ditanamkan dalam diri setiap pemuda. Pemuda di tuntut untuk memainkan perannya dalam mengisi kemerdekaan,baik itu sebagai agen perubahan, kontrol sosial maupun moral dalam hal pembangunan nasional. Selain itu, pemuda juga diharapkan dapat bertanggung jawab  untuk tetap bisa menjaga pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Dalam konteks masa kini, pemuda dalam memerankan mengisi kemerdekaan tidaklah sama dengan yang dulu. Tidak harus dengan tindakan pemberontakan, berjuang hingga baju robek, luka di seluruh tubuh, memegang tombak atau bambu runcing, namun yang perlu dilakukan adalah dengan untuk menyikapi dengan bijak serta turut berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan. Tidak harus dalam peperangan seperti halnya yang dilakukan oleh pahlawan, melainkan dengan aktivitas positif yang dapat melanggengkan nama baik keluarga, bangsa, dan tanah air Indonesia tentu sudah cukup.

Dalam konteks  perguruan tinggi, pemuda memiliki tugas pokok untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pemuda dalam hal ini mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian  Masyarakat. Pendidikan dalam konteks menerima dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima selama menjadi mahasiswa. Penelitian meliputi kajian-kajian strategis baik perbaikan maupun penemuan baru demi kemajuan bangsa. Pengabdian terhadap masyarakat yaitu pengamalan potensi, ilmu dan pengetahuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.

Situasi Negara dewasa ini yang  kurang stabil, dengan banyak terjadinya bencana, konflik kepentingan, degradasi moral dan terorisme, menuntut pemuda khususnya mahasiswa untuk menjadi stabilisator, dinamisator, kreator dan inovator perubahan ke arah yang lebih baik. kita semua harus berusaha untuk tetap memiliki semangat kejuangan, sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis dan futuristik. Semoga Bangsa Indonesia akan semakin jaya dengan peran para pemuda yang senantiasa berkarya.

Peran pemuda masa kini yang lebih terlihat dalam memperingati kemerdekaan adalah mengadakan kegiatan tirakatan. Tirakatan adalah kegiatan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang merupakan tradisi rutin masyarakat Jawa pada khususnya dan dilaksanakan pada malam tujuh belas Agustus. Biasanya dilaksanakan di tiap-tiap RT, desa atau kampung. Tradisi malam tirakatan ini mulai dilakukan oleh masyarakat Jawa semenjak pasca kemerdekaan sebagai ekspresi rasa syukur atas kemerdekaan yang telah dicapai.

Kegiatan Tirakatan biasanya memerlukan serangkaian persiapan yang matang hingga tercipta suasana yang khidmat. Sekalipun dalam persiapan tersebut tidak menggunakan dana dari pemerintah, melainkan dukungan solidaritas warga setempat baik berupa materil maupun non materil. Dalam hal ini, pemuda memiliki peran yang cukup banyak dalam mempersiapkan malam Tirakatan. Peran pemuda tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1.        Kerja bakti membersihkan lingkungan

Dalam mempersiapkan malam Tirakatan, biasanya pemuda melakukan gotong royong bersama warga setempat untuk membersihkan lingkungan dusun/ kampung guna menciptakan keindahan kampung sekaligus menyiapkan lokasi untuk kegiatan lomba menyambut Hari Kemerdekaan RI. Bentuk kerja bakti bersih lingkungan yaitu seperti membersihkan jalan dari sampah dan benda yang berbahaya (serpihan kaca), merapikan pagar tetean, menanam pohon, membersihkan selokan, dan lain sebagainya.Dalam pengkoordinasian kerja bakti, tidak harus dilakukan oleh Bapak-bapak, melainkan pemuda memiliki peran yang jauh lebih besar. Sebab, lokasi perlombaan akan ditentukan oleh pemuda melalui musyawarah antarpemuda yang telah dilakukan sebelumnya.

2.        Mengecet ulang gapura

Mengecet ulang gapura tidak harus dilakukan pada saat mendekati Hari Kemerdekaan RI, namun masyarakat lazimnya melakukan pengecetan gapura yang mendekati hari tersebut. Hal itu menjadi keunikan tersendiri sebab menjadi penanda bahwa hari kemerdekaan akan tiba. Pengecetan gapura bisa juga dilakukan bersamaan dengan gotong royong bersih lingkungan. Tetapi, jika waktunya tidak memungkinkan, maka pengecetan gapura dilakukan oleh pemuda di lain waktu.

3.        Memasang bendera

Untuk memeriahkan lokasi Tirakatan, perlu dilakukan pula pemasangan bendera. Bendera di pasang di sepanjang jalan mulai dari pintu masuk dusun (gapura) hingga lokasi Tirakatan dan sekitar area tersebut.Bendera yang dipasang berupa bendera berwarna merah dan putih, umbul-umbul, dan bendera dengan identitas kampung. Pemasangan bendera tersebut dilakukan oleh pemuda. Pemuda laki-laki bertugas mencari dan memotong bambu untuk tiang bendera, serta membuat lubang untuk menanam tiang bendera. Sedangkan pemuda perempuan bertugas untuk menali bendera ke tiang bendera.

4.        Membantu menyiapkan panggung

Sebelum tiba malam tirakatan, esok harinya akan dilakukan penyiapan panggung untuk malam Tirakatan. Pemuda memang belum mengetahui betul terkait pembuatan panggung, sebab penyusunan panggung lebih banyak diketahui oleh ahlinya. Oleh karena itu, pemuda hanya turut membantu menyiapkan panggung guna bekal keterampilan bagi pemuda itu sendiri yang kelak akan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan sosialnya. Namun, jika ketua pelaksana Tirakatan tidak menghendaki adanya panggung, maka tidak perlu membuat panggung. Hal ini tentunya tidak merubah esensi atau pemaknaan dari kegiatan Tirakatan.

Selain membuat panggung, pemuda juga menyiapkan dekorasi panggung. Memang era saat ini sudah canggih, yaitu mencetak dekorasi dengan bantuan teknologi. Namun, tentunya hal tersebut dilalui dengan proses pembuatan yang mengedepankan konsep musyawarah demi mendapatkan hasil yang maksimal dan kepuasan pada semua pihak.

5.        Mengkondisikan area/ lokasi Tirakatan

Pada saat malam Tirakatan tiba, antarpemuda akan melakukan pembagian tugas, yaitu meliputi tugas penampil acara Tirakatan, tugas menyiapkan minuman dan makanan bagi warga, tugas membagikan minuman dan makanan, tugas penjaga keamanan di lokasi tirakatan, serta tugas pengkondisian tempat duduk warga (among tamu). Hal tersebut dilakukan guna memperlancar acara Tirakatan.

6.        Menyiapkan penampilan dalam acara Tirakatan

Malam tirakatan tidak hanya menjadi malam perenungan akan perjuangan para pahlawan, melainkan memunculkan kembali semangat para kaum muda melalui penampilan dalam acara Tirakatan. Peran pemuda dalam hal ini seperti petugas pembaca teks Undang-undang Dasar 1945, petugas pembaca teks Proklamasi, pembaca teks Pancasila, petugas paduan suara, petugas derigen, petugas pembaca puisi, petugas pembaca pidato, serta penampilan tarian tradisional atau islami, dan drama perjuangan dari pemuda. Untuk pembaca teks Pancasila biasanya dilakukan oleh Ketua RW atau Bapak Dukuh.Dalam Tirakatan akan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu perjuangan. Menyanyikan lagu tersebut akan dipandu oleh derigen dan diikuti oleh seluruh warga. Tentunya dala menyiapkan penampilan tersebut tidak dilakukan secara instan, melainkan melalui persiapan yang cukup demi penampilan yang totalitas dan memuskan.

Peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan bukan hanya bersifat nasionalis saja, melainkan sebagai bentuk aktualisasi diri pemuda dalam hal yang positif. Aktualisasi diri merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk mengaktualisasikan potensi yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu wadah pengembangan agar karakter dan kualitas yang baik pada diri pemuda tetap terjaga, salah satunya melalui Tirakatan. Namun, pemuda juga perlu memahami makna Tirakatan agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak luntur di tengah perkembangan zaman yang semakin modern ini.Sehingga, tetap berkembang kuantitas tanpa mempengaruhi kualitas.