TUGAS PERKEMBANGAN BESERTA PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA KANAK-KANAK AWAL



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap manusia mengalami perkembangan dalam berbagai aspeknya. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Terjadilah suatu organisasi atau struktur tingkah laku yang lebih tinggi. Pengertian lebih tinggi berarti bahwa tingkah laku tadi mempunyai lebih banyak diferensiasi, yaitu bahwa tingkah laku tersebut tidak hanya lebih luas, melainkan mengandung kemungkinan yang lebih banyak. Pengertian organisasi atau struktur berarti bahwa di antara tingkah laku tadi ada saling hubungan yang bersifat khas dan menunjukkan kekhususan seseorang pada suatu tingkat umur tertentu.[1]
            Banyak ulama Muslim yang kemudian mencoba menyusun tahab perkembangan manusia. Gummi (1922-1992) merupakan salah satu diantaranya. Ia mengatakan sebagai berikut:
            Beberapa ilmuan Muslim mengatakan bahwa kehidupan menusia (setelah lahir) dapat dibagi atas empat tahapan besar. Tahap pertama merupakan tahapan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan, yang dimulai dari 0 sampai 33 tahun (akhir masa muda dan usia dimana individu memiliki kematangan penuh dari fisik dan intelektual). Tahap kedua, dari 33-40, adalah tahap menetap (ke-konstan-an) di mana pertambahan dalam pertumbuhan dan perkembangan sudah sulit diamati. Usia 40 tahun dianggap sebagai tahap dimana kemampuan fisik dan intelektual mencapai kematangan. Tahap ketiga adalah tahap usia baya atau pertengahan (al-kuhulah). Dari 40-60 tahun manusia mulai menurun dari segi fisik dan mental secara sangat perlahan-lahan dan lambat sehingga sulit untuk diperhatikan. Tahap keempat, dari 60 sampai akhir kehidupan, adalah tahap usia lanjut dan penurunan (ketuaan). Dalam tahap ini penurunan lebih jelas dan lebih tepat diperhatikan.
Diatas telah dijelaskan bagaimana gambaran secara umum tentang perkembangan manusia. Sebagai langkah kedua setalah mengetahui perkembangan bayi, perlu diketahui juga bagaimana perkembangan masa awal kanak-kanak. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan lebih rincinya tentang bagaimana perkembangan masa awal kanak-kanak terutama bagian ciri-ciri, tugas perkembangannya, fisik, dan psikomotorik.   
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana ciri-ciri masa kanak-kanak awal?
2.      Bagaimana tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal?
3.      Bagaimana perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal?
4.      Bagaimana perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak awal?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui ciri-ciri masa kanak-kanak awal.
2.      Untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal.
3.      Untuk mengetahui perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal.
4.      Untuk mengetahui perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak awal.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Ciri-ciri masa kanak-kanak awal
Periode awal kanak-kanak berlangsung dari umur 2 sampai 6 tahun dan periode akhir dari 6 sampai tiba saatnya anak matang secara seksual. Adapun ciri-ciri masa kanak-kanak awal adalah sebagi berikut:
1.      Usia yang mengandung masalah atau usia sulit. Masa ini sering membawa masalah bagi orang tua dan umumnya berkisar pada masalah perilaku yang menyulitkan. Masa ini seringkali bandel, keras kepala, tidak menurut negativistis, dan melawan. Seringkali marah tanpa alasan, pada malam hari terganggu oleh mimpi buruk dan pada siang hari ada rasa takut yang tidak rasional, dan merasa cemburu.
2.      Usia mainan. Karena sebagian besar menghabiskan waktu untuk bermain dengan mainanya. Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa minat untuk bermain dengan mainan segera berhenti, karena di saat ia sendiri maka ia tetap membutuhkan mainan itu.
3.      Usia prasekolah. Awal masa kanak-kanak, baik di rumah maupun lingkungan prasekolah, merupakan masa persiapan.
4.      Usia belajar berkelompok. Yaitu usia dimana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka kelas satu.
5.      Usia menjelajah dan bertanya. Salah satu cara yang umum dalam menjelajah lingkungan adalah dengan bertanya.
6.      Usia meniru dan usia kreatif. Yang paling menonjol adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain. Meskipun demikian, anak lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain selam masa kanak-kanak dibandingkan dengan masa-masa lain dalam kehidupan.[2]

B.     Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal
Havighurst telah mendefinisikan tugas perkembangan sebagai tugas yang timbul pada atau sekitar periode kehidupan individu tertentu, keberhasilan melakukannya menimbulkan kebahagiaan dan keberhasilan pelaksanaan tugas lainnya kelak, sedangkan kegagalan menimbulkan ketidakbahagiaan, ketidaksetujuan masyarakat dan kesulitan dalam pelaksanaan tugas lainnya kelak.
Beberapa tugas perkembangan untuk masa kanak-kanak awal dari Havighurst yaitu :
1.      Belajar berjalan
2.      Belajar makan makanan padat
3.      Belajar berbicara
4.      Belajar mengendalikan pembuangan sampah tubuh
5.      Belajar membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual
6.      Mencapai stabilitas fisiologis
7.      Membentuk konsep sederhana mengenai kenyataan social dan fisik
8.      Belajar berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain
9.      Belajar membedakan yang benar dan yang salah serta mengembangkan nurani
Tugas perkembangan mempunyai tiga tujuan yang sangat berguna. Pertama, tugas ini bertindak sebagai pedoman untuk membantu para orang tua dan guru guna mengetahui apa yang harus dipelajari anak pada usia tertentu. Kedua, tugas perkembangan menimbulkan kekuatan motivasi bagi anak untuk belajar hal-hal yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia tersebut. Ketiga, tugas perkembangan menunjukkan pada para orang tua dan guru tentang apa yang diharapakan dari mereka di masa mendatang.
Sejumlah faktor mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan; sebagian diantaranya bertindak sebagai hambatan dan sebagian lagi sebagai pembantu penguasaan ini. Beberapa faktor ini dapat dikendalikan, seperti halnya dalam kasus kesempatan belajar. Beberapa yang lain, misalnya untuk membangun tubuh dan kecerdasan, tidak dapat dikendalikan atau hanya dikendalikan dalam batas yang sangat sempit.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan yang membantu dalam penguasaan:
1.      Perkembangan fisik yang dipercepat
2.      Kekuatan dan energi di atas rata-rata untuk usia tertentu
3.      Kecerdasan di atas rata-rata
4.      Lingkungan yang memberikan kesempatan untuk belajar
5.      Bimbingan belajar dari orang tua dan guru
6.      Motivasi kuat untuk belajar
7.      Kreativitas yang disertai kemauan untuk berbeda
Hambatan dalam menguasai:
1.      Kelambatan dalam tingkat perkembangan, baik fisik maupun mental
2.      Kesehatan buruk yang mengakibatkan energy dan tingkat kekuatan rendah
3.      Cacat tubuh yang mengganggu
4.      Tiadanya kesempatan untuk belajar apa yang diharapkan kelompok social
5.      Tiadanya bimbingan dalam belajar
6.      Tiadanya motivasi untuk belajar
7.      Rasa takut untuk berbeda
Dalam penguasaan tugas perkembangan ini sangat penting yang sesuai dengan usia anak dan tingkat perkembangannya, namun tidak semua anak melakukannya. Kegagalan ini menimbulkan tiga akibat serius. Pertama, membuat anak merasa rendah diri, dan hal ini menimbulkan perasaan tidak bahagia. Kedua, mengakibatkan ketidaksetujuan sosial, yang sering disertai dengan penolakan sosial. Anak itu dianggap tidak matang dan kekanak-kanakan. Ketiga, menyulitkan penguasaan tugas perkembangan baru. Setiap tahun anak semakin mundur karena tidak ada dasar yang diperlukan untuk membangun selanjutnya. [3]

C.     Perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal
Umat islam mempercayai bahwa Allah telah menciptakan dan menyempurnakan tubuh manusia.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. (QS Al-Tin [95]: 4)
Hai manusia. Apa yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhan yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadian kamu dan menjadikan (susunan tubuh) kamu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS Al-Infitar [82]: 6-8)
Memperhatikan perkembangan fisik merupakan hal yang penting agar dapat mencapai perkembangan fisik yang optimal. Dalam hadis juga dinyatakan:
“Seseorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seseorang mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)[4]
Pada masa awal kanak-kanak, tingkat pertumbuhan mulai melambat. Jika tidak begitu, kita akan menjadi makhluk raksasa. Namun, ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan halus berkembang pesat.
1.      Tinggi dan Berat
Rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dalam tinggi dan bertambah berat antara 5 hingga 7 pon setahun selama masa awal anak-anak. Anak perempuan hanya sedikit lebih kecil dan lebih ringan daripada anak laki-laki selama tahun itu., suatu perbedaan yang berlanjut hingga remaja. Selama usia prasekolah, baik anak laki-laki maupun anak perempuan makin langsing sementara batang tubuh mereka makin panjang. Walaupun kepala mereka masih agak besar untuk ukuran tubuhnya, pada akhir usia prasekolah, kebanyakan anak-anak telah kehilangan tampak-berat-atas mereka. Lemak tubuh juga menunjukkan suatu kelambatan, terus menurun selama tahun-tahun prasekolah, sehingga bayi gemuk seringkali terlihat lebih kurus pada akhir masa awal anak-anak. Anak perempuan mempunyai lebih banyak jaringan lemak daripada anak laki-laki, dan anak laki-laki mempunyai lebih banyak jaringan otot.
Berikut ini merupakan table perkembangan tinggi dan berat badan pada anak usia 3-6 tahun (Nelson, W.E. et.al.)
Anak laki-laki

Anak perempuan
Berat Badan (pon)
Tinggi Tubuh (inci)
Usia
Berat Badan (pon)
Tinggi Tubuh (inci)
32,2
37,9
3 tahun
31, 8
37,7
34,36
39,3
3,5 tahun
33,9
39,2
36,4
40,7
4 tahun
36,2
40,6
38,4
42,0
4,5 tahun
38,5
42,0
40,5
42,8
5 tahun
40,5
42,9
45,6
45,0
5,5 tahun
44,0
44,4
48,3
46,3
6 tahun
46,5
45,6
Pola tidur pada masa ini berbeda dengan masa bayi. Biasanya anak akan tidur sepanjang malam, dan tidur singkat disiang hari. Permasalahan tidur ini akan berpengaruh pada perkembangan fisik, karena anak mengalami pertumbuhan secara fisik ketika tidur. Apabila irama tidur terganggu akan menghambat proses pertumbuhannya.[5]
2.      Perkembangan Otak
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa awal anak-anak ialah perkembangan otak dan system syaraf yang berkelanjutan.Meskipun otak terus bertumbuh pada masa awal anak-anak, namun otak tidak bertumbuh sepesat pada masa bayi. Ketika anak-anak mecapai usia 3 tahun, ukuran otaknya adalah ¾ otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun otaknya mencapai sekitar 9/10 otak orang dewasa. Otak dan kepala bertumbuh lebih pesat dari pada bagian tubuh lain manapun. Bagian atas, yankni kepala, mata, dan otak bertumbuh lebih pesat daripada bagian bawah, seperti rahang. Pada usia 5 tahun, ketika otak telah mencapai hampir 90% berat otak orang dewasa, berat total anak seusia 5 tahun hanya sekitar ⅓ dari beratnya pada saat anak mencapai masa dewasa.[6]
Pertumbuhan otak selama awal masa kanak-kanak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidak-tidaknya hingga masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses di mana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf. Beberapa ahli psikologi perkembangan percaya bahwa myelination adalah penting dalam pematangan sejumlah kemampuan anak-anak.[7]  

D.    Perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak awal
Masa kecil sering disebut sebagai “saat ideal” untuk mempelajari ketrampilan motorik. Untuk ini sejumlah alasan. Pertama, karena tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh remaja atau orang dewasa, sehingga anak lebih mudah menerima semua pelajaran. Kedua,  anak belum banyak memiliki ketrampilan yang akan berbenturan dengan ketrampilan yang baru dipelajarinya, maka bagi anak mempelajari ketrampilan baru lebih mudah. Ketiga, secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil ketimbang telah besar. Oleh karena itu, mereka lebih berani mencoba sesuatu yang baru. Keempat, apabila para remaja dan orang dewasa merasa bosan melakukan pengulangan, anak-anak menyenagi yang demikian. Kelima, karena anak memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang lebih kecil ketimbang yang akan mereka miliki pada waktu mereka bertambah besar, maka mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk belajar menguasai ketrampilan ketimbang yang dimiliki remaja atau orang dewasa.[8]
1.      Ketrampilan Mototrik Kasar
Anak prasekolah tidak perlu lagi melakukan suatu upaya hanya untuk sekadar berdiri tegak dan bergerak ke sekitar. Ketika anak-ank menggerakkan kaki-kaki mereka dengan lebih percaya diri dan membawa diri mereka ke tujuan yng lebih khusus, proses bergerak ke sekitar di dalam lingkungannya menjadi lebih optimis (Poest & others, 1990).
Para peneliti telah menemukan bahwa anak-anak usia 3 tahun memilki tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa hidup manusia. Mereka gelisah saat menonton televise. Mereka gelisah saat duduk di meja makan. Bahkan, ketika tidurpun mereka bergerak-gerak. Karena tingkat aktivitas dan perkembangan otot besar mereka, khususnya di lengan dan kaki, anak-anak prasekolah perlu olahraga sehari-hari.
2.      Keterampilan Motorik Halus
Ketrampilan halus juga meningkat secara substansi selama masa awal kanak-kanak. Misalnya pada usia 3 tahun, kemampuan anak-anak masih timbul dari kemampuan bayi untuk menempatkan dan memegang benda-benda. Dan pada usia 4-5 tahun koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat.
3.      Kekidalan
Orang-orang dewasa biasanya memperhatikan pilihan tangan seorang amnak selama masa awal anak-anak, tetapi para peneliti menemukan kecenderungan kekidalan muncul pada masa-masa bayi. Bahkan bayi yang baru lahir beberapa pilihan atas satu sisi tubuhnya dari pada sisi lain. Pilihan-pilahan kanan atau kiri itu dikemudian hari berkaitan dengan kekidalan. Selama masa awal anak-anak, kekidalannya masih meragukan. Banyak anak-anak prasekolah, walaupun menggunakan kedua tangannya dengan pilihan tangan yang jelas tidak benar-benar dapat membedakannya hingga pada perkembangan kemudian.[9]
Motorik anak-anak jauh berbeda dengan motorik yang dimiliki orang dewasa. Perbedaan itu dapat kita lihat dalam 3 hal, yaitu :
1.      Cara memegang
Ada perbedaan antara orang dewasa memegang benda dengan cara anak memegang benda. Pada orang dewasa, perkakas dipegang dengan cara khas agar ia dapat mempergunakannya secara optimal. Sedangkan anak-anak asal memegang saja.
2.      Cara berjalan
Perhatukan orang dewasa berjalan, mereka hanya mempergunkan otot-ototnya yang perlu saja. Sedangkan anak-anak berjalan seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak-gerak.
3.      Cara menyepak
Perhatikan anak-anak menyepak bola, kedua belah tangannya mengaju ke depan dengan berlebih-lebihan.[10]
Dalam perkembangan psikomotorik juga terdapat ketrampilan-ketrampilan yang terjadi pada masa awal kanak-kanak yaitu:
1.      Ketrampilan tangan, menyisir rambut dan mandi merupakan ketrampilan yang mudah dilakukan dalam periode ini. Pada saat anak-anak mencapai usia taman kanak-kanak, mereka sudah harus dapat mandi dan berpakaian sendiri, mengikat tali sepatu dan menyisir rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali. Antara usia lima dan enam tahun sebagian besar anak sudah pandai melempar dan menangkap bola. Mereka dapat menggunakan gunting dan dapat membentuk tanah liat, membuat kue-kue dan menjahit. Dengan krayon, pensil, dan cat anak-anak dapat mewarnai gambar, meggambar atau mengecat gambarnya sendiri dan dapat menggambar orang.
2.      Ketrampilan kaki, sekali anak dapat berjalan, ia mengalihkan perhatian untuk mempelajari gerakan-gerakan yang menggunakan kaki. Pada usia lima atau enam tahun ia belajar melompat dan berlari cepat. Mereka juga sudah dapat memanjat. Antara usia tiga dan empat, naik sepeda roda tiga dan berenang dapat dipelajari. Ketrampilan kaki lain yang dikuasai anak-anak adalah lompat tali, keseimbangan tubuh dalam berjalan diatas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es dan menari.[11]
Sedangkan dalam undang-undang Permendinas No. 58 Tahun 2009, lingkup perkembangan motorik telah dimuat, yaitu:
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Lingkup perkembangan
Motorik kasar
Motorik halus
2 - <3 tahun
1. Berjalan sambil berjinjit.
2. Melompat ke depan dan ke
belakang dengan dua kaki.
3. Melempar dan menangkap
bola.
4. Menari mengikuti irama.
5. Naik-turun tangga atau tempat
yang lebih tinggi/rendah
dengan berpegangan.
1. Meremas kertas atau kain
dengan menggerakkan lima
jari.
2. Melipat kertas meskipun belum
rapi/lurus.
3. Menggunting kertas tanpa
pola.
4. Koordinasi jari tangan cukup
baik untuk memegang benda
pipih seperti sikat gigi, sendok.
3 - <4 tahun
1. Berlari sambil membawa sesuatu
yang ringan (bola).
2. Naik-turun tangga atau tempat
yang lebih tinggi dengan kaki
bergantian.
3. Meniti di atas papan yang cukup
lebar.
4. Melompat turun dari ketinggian
kurang lebih 20 cm (di bawah
tinggi lutut anak).
5. Meniru gerakan senam
sederhana seperti menirukan
gerakan pohon, kelinci
melompat).
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian
ke dalam tempat penampung
(mangkuk, ember).
2. Memasukkan benda kecil ke
dalam botol (potongan lidi, kerikil,
biji-bijian).
3. Meronce manik-manik yang tidak
terlalu kecil dengan benang yang
agak kaku.
4. Menggunting kertas mengikuti
pola garis lurus.
4 - <5 tahun
1. Menirukan gerakan binatang,
pohon tertiup angin, pesawat
terbang, dsb.
2. Melakukan gerakan
menggantung (bergelayut).
3. Melakukan gerakan melompat,
meloncat, dan berlari secara
terkoordinasi
4. Melempar sesuatu secara
terarah
5. Menangkap sesuatu secara
tepat
6. Melakukan gerakan antisipasi
7. Menendang sesuatu secara
terarah
8. Memanfaatkan alat permainan
di luar kelas.
1. Membuat garis vertikal,
horizontal, lengkung kiri/kanan,
miring kiri/kanan, dan lingkaran.
2. Menjiplak bentuk.
3. Mengkoordinasikan mata dan
tangan untuk melakukan
gerakan yang rumit.
4. Melakukan gerakan manipulatif
untuk menghasilkan suatu
bentuk dengan menggunakan
berbagai media.
5. Mengekspresikan diri dengan
berkarya seni menggunakan
berbagai media.
5 - <6 tahun
1. Melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk melatih
kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan.
2. Melakukan koordinasi gerakan
kaki-tangan-kepala dalam
menirukan tarian atau senam.
3. Melakukan permainan fisik
dengan aturan.
4. Terampil menggunakan tangan
kanan dan kiri.
5. Melakukan kegiatan kebersihan
diri.
1. Menggambar sesuai gagasannya.
2. Meniru bentuk.
3. Melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan.
4. Menggunakan alat tulis dengan
benar.
5. Menggunting sesuai dengan pola.
6. Menempel gambar dengan tepat.
7. Mengekspresikan diri melalui
gerakan menggambar secara
detail.










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam masa awal kanak-kanak adalah berkisar antara 2-6 tahun. Di masa ini mempunyai karakteristik, yaitu merupakan usia yang mengundang banyak masalah, mainan, prasekolah, belajar berkelompok, menjelajah dan bertanya. Dan tugas perkembangannya dalam masa ini menurut Havighurst yaitu :
1.      Belajar berjalan
2.      Belajar makan makanan padat
3.      Belajar berbicara
4.      Belajar mengendalikan pembuangan sampah tubuh
5.      Belajar membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual
6.      Mencapai stabilitas fisiologis
7.      Membentuk konsep sederhana mengenai kenyataan social dan fisik
8.      Belajar berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain
9.      Belajar membedakan yang benar dan yang salah serta mengembangkan nurani
Dalam perkembangan fisiknya yang paling terlihat berkembang adalah bagian tubuh dan berat badan serta perkembangan otaknya yang semakin sempurna. Perkembangan psikomotoriknya juga telah berkembang, dengan ditandai adanya ketrampilan tangan dan kaki yang mulai lebih rasional dalam menjalankan sebagaimana fungsinya.
B.     Saran
Jika ditelaah lebih dalam mengenai uraian diatas, maka sebagai pendidik RA pun juga harus lebih memperhatikan perkembangan anak. Misalnya, setiap kali anak mulai mengelami pertambahan perkembangan apapun itu harus dicatat dalam buku anekdot. Karena dalam usia 2-6 tahun ini merupakan masa-masa dimana mereka mulai disekolahkan di TK/RA. Tujuan ini tentunya juga agar dalam perkembangan selanjutnya anak tidak mengalami hambatan perkembangan. 


[1] F.J. Monks dan A.M.P. Knoers, Psikologi Perkembangan (Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya), (Jogjakarta: Gajah Mada University Press, 2006), hlm. 3.
[2] Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2005), hlm. 144.
[3] Elizabeth B. Hurlock, Perkembanagn Anak (Jilid 1), (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 40- 41.
[4] Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.  97.
[5] Wiwien Pinar Prastisti, Psikologi Anak Usia Dini, (Bogor: Indeks, 2008), hlm. 84.
[6] John W. Santrock, Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup), (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 222-224.
[7] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 128.
[8] Elizabeth B. Hurlock, perkembanagn anak(jilid 1), hlm. 156.
[9] John W. Santrock, Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup), hlm. 226.
[10] Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 31.
[11] Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm. 112.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol-Simbol Nasionalisme Indonesia (NKRI, Lambang Negara, Lagu Wajib Nasional) dalam Undang-undang NO. 24 TAHUN 2009

PERANAN INDONESIA DALAM ORGANISASI ASEAN DAN PBB

Tarian Kabut Pagi