TUGAS PERKEMBANGAN BESERTA PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA KANAK-KANAK AWAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap manusia
mengalami perkembangan dalam berbagai aspeknya. Perkembangan dapat diartikan
sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada
tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan
belajar. Terjadilah suatu organisasi atau struktur tingkah laku yang lebih
tinggi. Pengertian lebih tinggi berarti bahwa tingkah laku tadi mempunyai lebih
banyak diferensiasi, yaitu bahwa tingkah laku tersebut tidak hanya lebih luas,
melainkan mengandung kemungkinan yang lebih banyak. Pengertian organisasi atau
struktur berarti bahwa di antara tingkah laku tadi ada saling hubungan yang
bersifat khas dan menunjukkan kekhususan seseorang pada suatu tingkat umur
tertentu.[1]
Banyak ulama Muslim yang kemudian
mencoba menyusun tahab perkembangan manusia. Gummi (1922-1992) merupakan salah
satu diantaranya. Ia mengatakan sebagai berikut:
Beberapa
ilmuan Muslim mengatakan bahwa kehidupan menusia (setelah lahir) dapat dibagi
atas empat tahapan besar. Tahap pertama merupakan tahapan terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan, yang dimulai dari 0 sampai 33
tahun (akhir masa muda dan usia dimana individu memiliki kematangan penuh dari
fisik dan intelektual). Tahap kedua, dari 33-40, adalah tahap menetap
(ke-konstan-an) di mana pertambahan dalam pertumbuhan dan perkembangan sudah
sulit diamati. Usia 40 tahun dianggap sebagai tahap dimana kemampuan fisik dan
intelektual mencapai kematangan. Tahap ketiga adalah tahap usia baya atau
pertengahan (al-kuhulah). Dari 40-60 tahun manusia mulai menurun dari segi
fisik dan mental secara sangat perlahan-lahan dan lambat sehingga sulit untuk
diperhatikan. Tahap keempat, dari 60 sampai akhir kehidupan, adalah tahap usia
lanjut dan penurunan (ketuaan). Dalam tahap ini penurunan lebih jelas dan lebih
tepat diperhatikan.
Diatas telah
dijelaskan bagaimana gambaran secara umum tentang perkembangan manusia. Sebagai
langkah kedua setalah mengetahui perkembangan bayi, perlu diketahui juga
bagaimana perkembangan masa awal kanak-kanak. Oleh karena itu penulis akan
menjelaskan lebih rincinya tentang bagaimana perkembangan masa awal kanak-kanak
terutama bagian ciri-ciri, tugas perkembangannya, fisik, dan psikomotorik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
ciri-ciri masa kanak-kanak awal?
2.
Bagaimana
tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal?
3.
Bagaimana
perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal?
4.
Bagaimana
perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak awal?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui ciri-ciri masa kanak-kanak awal.
2.
Untuk
mengetahui tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal.
3.
Untuk
mengetahui perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal.
4.
Untuk
mengetahui perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak awal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri
masa kanak-kanak awal
Periode awal
kanak-kanak berlangsung dari umur 2 sampai 6 tahun dan periode akhir dari 6
sampai tiba saatnya anak matang secara seksual. Adapun ciri-ciri masa
kanak-kanak awal adalah sebagi berikut:
1.
Usia
yang mengandung masalah atau usia sulit. Masa ini sering membawa masalah bagi
orang tua dan umumnya berkisar pada masalah perilaku yang menyulitkan. Masa ini
seringkali bandel, keras kepala, tidak menurut negativistis, dan melawan.
Seringkali marah tanpa alasan, pada malam hari terganggu oleh mimpi buruk dan
pada siang hari ada rasa takut yang tidak rasional, dan merasa cemburu.
2.
Usia
mainan. Karena sebagian besar menghabiskan waktu untuk bermain dengan mainanya.
Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa minat untuk bermain dengan mainan segera
berhenti, karena di saat ia sendiri maka ia tetap membutuhkan mainan itu.
3.
Usia
prasekolah. Awal masa kanak-kanak, baik di rumah maupun lingkungan prasekolah,
merupakan masa persiapan.
4.
Usia
belajar berkelompok. Yaitu usia dimana anak-anak mempelajari dasar-dasar
perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang
diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka kelas satu.
5.
Usia
menjelajah dan bertanya. Salah satu cara yang umum dalam menjelajah lingkungan
adalah dengan bertanya.
6.
Usia
meniru dan usia kreatif. Yang paling menonjol adalah meniru pembicaraan dan
tindakan orang lain. Meskipun demikian, anak lebih menunjukkan kreativitas
dalam bermain selam masa kanak-kanak dibandingkan dengan masa-masa lain dalam
kehidupan.[2]
B.
Tugas
perkembangan pada masa kanak-kanak awal
Havighurst telah
mendefinisikan tugas perkembangan sebagai tugas yang timbul pada atau sekitar
periode kehidupan individu tertentu, keberhasilan melakukannya menimbulkan
kebahagiaan dan keberhasilan pelaksanaan tugas lainnya kelak, sedangkan
kegagalan menimbulkan ketidakbahagiaan, ketidaksetujuan masyarakat dan
kesulitan dalam pelaksanaan tugas lainnya kelak.
Beberapa tugas
perkembangan untuk masa kanak-kanak awal dari Havighurst yaitu :
1.
Belajar
berjalan
2.
Belajar
makan makanan padat
3.
Belajar
berbicara
4.
Belajar
mengendalikan pembuangan sampah tubuh
5.
Belajar
membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual
6.
Mencapai
stabilitas fisiologis
7.
Membentuk
konsep sederhana mengenai kenyataan social dan fisik
8.
Belajar
berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain
9.
Belajar
membedakan yang benar dan yang salah serta mengembangkan nurani
Tugas
perkembangan mempunyai tiga tujuan yang sangat berguna. Pertama, tugas ini bertindak sebagai pedoman untuk membantu para
orang tua dan guru guna mengetahui apa yang harus dipelajari anak pada usia
tertentu. Kedua, tugas perkembangan
menimbulkan kekuatan motivasi bagi anak untuk belajar hal-hal yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada usia tersebut. Ketiga,
tugas perkembangan menunjukkan pada para orang tua dan guru tentang apa yang
diharapakan dari mereka di masa mendatang.
Sejumlah
faktor mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan; sebagian diantaranya
bertindak sebagai hambatan dan sebagian lagi sebagai pembantu penguasaan ini.
Beberapa faktor ini dapat dikendalikan, seperti halnya dalam kasus kesempatan
belajar. Beberapa yang lain, misalnya untuk membangun tubuh dan kecerdasan,
tidak dapat dikendalikan atau hanya dikendalikan dalam batas yang sangat
sempit.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan yang membantu dalam
penguasaan:
1.
Perkembangan
fisik yang dipercepat
2.
Kekuatan
dan energi di atas rata-rata untuk usia tertentu
3.
Kecerdasan
di atas rata-rata
4.
Lingkungan
yang memberikan kesempatan untuk belajar
5.
Bimbingan
belajar dari orang tua dan guru
6.
Motivasi
kuat untuk belajar
7.
Kreativitas
yang disertai kemauan untuk berbeda
Hambatan dalam menguasai:
1.
Kelambatan
dalam tingkat perkembangan, baik fisik maupun mental
2.
Kesehatan
buruk yang mengakibatkan energy dan tingkat kekuatan rendah
3.
Cacat
tubuh yang mengganggu
4.
Tiadanya
kesempatan untuk belajar apa yang diharapkan kelompok social
5.
Tiadanya
bimbingan dalam belajar
6.
Tiadanya
motivasi untuk belajar
7.
Rasa
takut untuk berbeda
Dalam penguasaan
tugas perkembangan ini sangat penting yang sesuai dengan usia anak dan tingkat
perkembangannya, namun tidak semua anak melakukannya. Kegagalan ini menimbulkan
tiga akibat serius. Pertama, membuat
anak merasa rendah diri, dan hal ini menimbulkan perasaan tidak bahagia. Kedua, mengakibatkan ketidaksetujuan
sosial, yang sering disertai dengan penolakan sosial. Anak itu dianggap tidak
matang dan kekanak-kanakan. Ketiga, menyulitkan
penguasaan tugas perkembangan baru. Setiap tahun anak semakin mundur karena tidak
ada dasar yang diperlukan untuk membangun selanjutnya. [3]
C.
Perkembangan
fisik pada masa kanak-kanak awal
Umat islam
mempercayai bahwa Allah telah menciptakan dan menyempurnakan tubuh manusia.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
sebaik-baik bentuk. (QS
Al-Tin [95]: 4)
Hai manusia. Apa yang telah memperdayakan kamu
(berbuat durhaka) terhadap Tuhan yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu
lalu menyempurnakan kejadian kamu dan menjadikan (susunan tubuh) kamu seimbang.
Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS Al-Infitar [82]: 6-8)
Memperhatikan
perkembangan fisik merupakan hal yang penting agar dapat mencapai perkembangan
fisik yang optimal. Dalam hadis juga dinyatakan:
“Seseorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih
dicintai Allah daripada seseorang mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)[4]
Pada masa awal
kanak-kanak, tingkat pertumbuhan mulai melambat. Jika tidak begitu, kita akan
menjadi makhluk raksasa. Namun, ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan halus
berkembang pesat.
1.
Tinggi
dan Berat
Rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dalam tinggi dan bertambah berat
antara 5 hingga 7 pon setahun selama masa awal anak-anak. Anak perempuan hanya
sedikit lebih kecil dan lebih ringan daripada anak laki-laki selama tahun itu.,
suatu perbedaan yang berlanjut hingga remaja. Selama usia prasekolah, baik anak
laki-laki maupun anak perempuan makin langsing sementara batang tubuh mereka
makin panjang. Walaupun kepala mereka masih agak besar untuk ukuran tubuhnya,
pada akhir usia prasekolah, kebanyakan anak-anak telah kehilangan
tampak-berat-atas mereka. Lemak tubuh juga menunjukkan suatu kelambatan, terus
menurun selama tahun-tahun prasekolah, sehingga bayi gemuk seringkali terlihat
lebih kurus pada akhir masa awal anak-anak. Anak perempuan mempunyai lebih
banyak jaringan lemak daripada anak laki-laki, dan anak laki-laki mempunyai
lebih banyak jaringan otot.
Berikut ini merupakan table perkembangan tinggi dan berat badan pada
anak usia 3-6 tahun (Nelson, W.E. et.al.)
Anak laki-laki
|
|
Anak perempuan
|
||
Berat Badan (pon)
|
Tinggi Tubuh (inci)
|
Usia
|
Berat Badan (pon)
|
Tinggi Tubuh (inci)
|
32,2
|
37,9
|
3 tahun
|
31, 8
|
37,7
|
34,36
|
39,3
|
3,5 tahun
|
33,9
|
39,2
|
36,4
|
40,7
|
4 tahun
|
36,2
|
40,6
|
38,4
|
42,0
|
4,5 tahun
|
38,5
|
42,0
|
40,5
|
42,8
|
5 tahun
|
40,5
|
42,9
|
45,6
|
45,0
|
5,5 tahun
|
44,0
|
44,4
|
48,3
|
46,3
|
6 tahun
|
46,5
|
45,6
|
Pola tidur pada masa ini
berbeda dengan masa bayi. Biasanya anak akan tidur sepanjang malam, dan tidur
singkat disiang hari. Permasalahan tidur ini akan berpengaruh pada perkembangan
fisik, karena anak mengalami pertumbuhan secara fisik ketika tidur. Apabila
irama tidur terganggu akan menghambat proses pertumbuhannya.[5]
2.
Perkembangan
Otak
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa awal
anak-anak ialah perkembangan otak dan system syaraf yang berkelanjutan.Meskipun
otak terus bertumbuh pada masa awal anak-anak, namun otak tidak bertumbuh
sepesat pada masa bayi. Ketika anak-anak mecapai usia 3 tahun, ukuran otaknya
adalah ¾ otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun otaknya mencapai sekitar 9/10
otak orang dewasa. Otak dan kepala bertumbuh lebih pesat dari pada bagian tubuh
lain manapun. Bagian atas, yankni kepala, mata, dan otak bertumbuh lebih pesat
daripada bagian bawah, seperti rahang. Pada usia 5 tahun, ketika otak telah
mencapai hampir 90% berat otak orang dewasa, berat total anak seusia 5 tahun
hanya sekitar ⅓ dari beratnya pada saat anak mencapai masa dewasa.[6]
Pertumbuhan otak selama awal masa kanak-kanak disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah
otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidak-tidaknya hingga masa
remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses di mana
sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak.
Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan
melalui sistem urat saraf. Beberapa ahli psikologi perkembangan percaya bahwa myelination adalah penting dalam
pematangan sejumlah kemampuan anak-anak.[7]
D.
Perkembangan
psikomotorik pada masa kanak-kanak awal
Masa kecil
sering disebut sebagai “saat ideal” untuk mempelajari ketrampilan motorik.
Untuk ini sejumlah alasan. Pertama, karena
tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh remaja atau orang dewasa, sehingga anak
lebih mudah menerima semua pelajaran. Kedua,
anak belum banyak memiliki
ketrampilan yang akan berbenturan dengan ketrampilan yang baru dipelajarinya,
maka bagi anak mempelajari ketrampilan baru lebih mudah. Ketiga, secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil
ketimbang telah besar. Oleh karena itu, mereka lebih berani mencoba sesuatu
yang baru. Keempat, apabila para
remaja dan orang dewasa merasa bosan melakukan pengulangan, anak-anak menyenagi
yang demikian. Kelima, karena anak
memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang lebih kecil ketimbang yang akan
mereka miliki pada waktu mereka bertambah besar, maka mereka memiliki waktu
yang lebih banyak untuk belajar menguasai ketrampilan ketimbang yang dimiliki
remaja atau orang dewasa.[8]
1.
Ketrampilan
Mototrik Kasar
Anak prasekolah tidak perlu lagi melakukan suatu upaya hanya untuk sekadar
berdiri tegak dan bergerak ke sekitar. Ketika anak-ank menggerakkan kaki-kaki
mereka dengan lebih percaya diri dan membawa diri mereka ke tujuan yng lebih
khusus, proses bergerak ke sekitar di dalam lingkungannya menjadi lebih optimis
(Poest & others, 1990).
Para peneliti telah menemukan bahwa anak-anak usia 3 tahun memilki
tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa hidup manusia. Mereka gelisah
saat menonton televise. Mereka gelisah saat duduk di meja makan. Bahkan, ketika
tidurpun mereka bergerak-gerak. Karena tingkat aktivitas dan perkembangan otot
besar mereka, khususnya di lengan dan kaki, anak-anak prasekolah perlu olahraga
sehari-hari.
2.
Keterampilan
Motorik Halus
Ketrampilan halus juga meningkat secara substansi selama masa awal
kanak-kanak. Misalnya pada usia 3 tahun, kemampuan anak-anak masih timbul dari
kemampuan bayi untuk menempatkan dan memegang benda-benda. Dan pada usia 4-5
tahun koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi
lebih tepat.
3.
Kekidalan
Orang-orang
dewasa biasanya memperhatikan pilihan tangan seorang amnak selama masa awal
anak-anak, tetapi para peneliti menemukan kecenderungan kekidalan muncul pada
masa-masa bayi. Bahkan bayi yang baru lahir beberapa pilihan atas satu sisi
tubuhnya dari pada sisi lain. Pilihan-pilahan kanan atau kiri itu dikemudian
hari berkaitan dengan kekidalan. Selama masa awal anak-anak, kekidalannya masih
meragukan. Banyak anak-anak prasekolah, walaupun menggunakan kedua tangannya
dengan pilihan tangan yang jelas tidak benar-benar dapat membedakannya hingga
pada perkembangan kemudian.[9]
Motorik
anak-anak jauh berbeda dengan motorik yang dimiliki orang dewasa. Perbedaan itu
dapat kita lihat dalam 3 hal, yaitu :
1.
Cara
memegang
Ada perbedaan antara orang dewasa memegang benda dengan cara anak memegang
benda. Pada orang dewasa, perkakas dipegang dengan cara khas agar ia dapat
mempergunakannya secara optimal. Sedangkan anak-anak asal memegang saja.
2.
Cara
berjalan
Perhatukan orang dewasa berjalan, mereka hanya mempergunkan otot-ototnya
yang perlu saja. Sedangkan anak-anak berjalan seolah-olah seluruh tubuhnya ikut
bergerak-gerak.
3.
Cara
menyepak
Perhatikan anak-anak menyepak bola, kedua belah tangannya mengaju ke
depan dengan berlebih-lebihan.[10]
Dalam perkembangan psikomotorik juga terdapat
ketrampilan-ketrampilan yang terjadi pada masa awal kanak-kanak yaitu:
1.
Ketrampilan
tangan, menyisir rambut dan mandi merupakan ketrampilan yang mudah dilakukan
dalam periode ini. Pada saat anak-anak mencapai usia taman kanak-kanak, mereka
sudah harus dapat mandi dan berpakaian sendiri, mengikat tali sepatu dan
menyisir rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali. Antara
usia lima dan enam tahun sebagian besar anak sudah pandai melempar dan menangkap
bola. Mereka dapat menggunakan gunting dan dapat membentuk tanah liat, membuat
kue-kue dan menjahit. Dengan krayon, pensil, dan cat anak-anak dapat mewarnai
gambar, meggambar atau mengecat gambarnya sendiri dan dapat menggambar orang.
2.
Ketrampilan
kaki, sekali anak dapat berjalan, ia mengalihkan perhatian untuk mempelajari
gerakan-gerakan yang menggunakan kaki. Pada usia lima atau enam tahun ia
belajar melompat dan berlari cepat. Mereka juga sudah dapat memanjat. Antara
usia tiga dan empat, naik sepeda roda tiga dan berenang dapat dipelajari.
Ketrampilan kaki lain yang dikuasai anak-anak adalah lompat tali, keseimbangan
tubuh dalam berjalan diatas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es
dan menari.[11]
Sedangkan
dalam undang-undang Permendinas No. 58 Tahun 2009, lingkup perkembangan motorik
telah dimuat, yaitu:
Tingkat
Pencapaian Perkembangan
|
Lingkup perkembangan
|
|
Motorik kasar
|
Motorik halus
|
|
2 - <3 tahun
|
1. Berjalan sambil berjinjit.
2. Melompat ke depan dan ke
belakang dengan dua kaki.
3. Melempar dan menangkap
bola.
4. Menari mengikuti irama.
5. Naik-turun tangga atau tempat
yang lebih tinggi/rendah
dengan berpegangan.
|
1. Meremas kertas atau kain
dengan menggerakkan lima
jari.
2. Melipat kertas meskipun belum
rapi/lurus.
3. Menggunting kertas tanpa
pola.
4. Koordinasi jari tangan cukup
baik untuk memegang benda
pipih seperti sikat gigi, sendok.
|
3 - <4 tahun
|
1. Berlari sambil membawa sesuatu
yang ringan (bola).
2. Naik-turun tangga atau tempat
yang lebih tinggi dengan kaki
bergantian.
3. Meniti di atas papan yang cukup
lebar.
4. Melompat turun dari ketinggian
kurang lebih 20 cm (di bawah
tinggi lutut anak).
5. Meniru gerakan senam
sederhana seperti menirukan
gerakan pohon, kelinci
melompat).
|
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian
ke dalam tempat penampung
(mangkuk, ember).
2. Memasukkan benda kecil ke
dalam botol (potongan lidi, kerikil,
biji-bijian).
3. Meronce manik-manik yang tidak
terlalu kecil dengan benang yang
agak kaku.
4. Menggunting kertas mengikuti
pola garis lurus.
|
4 - <5 tahun
|
1. Menirukan gerakan binatang,
pohon tertiup angin, pesawat
terbang, dsb.
2. Melakukan gerakan
menggantung (bergelayut).
3. Melakukan gerakan melompat,
meloncat, dan berlari secara
terkoordinasi
4. Melempar sesuatu secara
terarah
5. Menangkap sesuatu secara
tepat
6. Melakukan gerakan antisipasi
7. Menendang sesuatu secara
terarah
8. Memanfaatkan alat permainan
di luar kelas.
|
1. Membuat garis vertikal,
horizontal, lengkung kiri/kanan,
miring kiri/kanan, dan lingkaran.
2. Menjiplak bentuk.
3. Mengkoordinasikan mata dan
tangan untuk melakukan
gerakan yang rumit.
4. Melakukan gerakan manipulatif
untuk menghasilkan suatu
bentuk dengan menggunakan
berbagai media.
5. Mengekspresikan diri dengan
berkarya seni menggunakan
berbagai media.
|
5 - <6 tahun
|
1. Melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk melatih
kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan.
2. Melakukan koordinasi gerakan
kaki-tangan-kepala dalam
menirukan tarian atau senam.
3. Melakukan permainan fisik
dengan aturan.
4. Terampil menggunakan tangan
kanan dan kiri.
5. Melakukan kegiatan kebersihan
diri.
|
1. Menggambar sesuai gagasannya.
2. Meniru bentuk.
3. Melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan.
4. Menggunakan alat tulis dengan
benar.
5. Menggunting sesuai dengan pola.
6. Menempel gambar dengan tepat.
7. Mengekspresikan diri melalui
gerakan menggambar secara
detail.
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa dalam masa awal kanak-kanak adalah berkisar
antara 2-6 tahun. Di masa ini mempunyai karakteristik, yaitu merupakan usia
yang mengundang banyak masalah, mainan, prasekolah, belajar berkelompok,
menjelajah dan bertanya. Dan tugas perkembangannya dalam masa ini menurut
Havighurst yaitu :
1.
Belajar
berjalan
2.
Belajar
makan makanan padat
3.
Belajar
berbicara
4.
Belajar
mengendalikan pembuangan sampah tubuh
5.
Belajar
membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual
6.
Mencapai
stabilitas fisiologis
7.
Membentuk
konsep sederhana mengenai kenyataan social dan fisik
8.
Belajar
berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain
9.
Belajar
membedakan yang benar dan yang salah serta mengembangkan nurani
Dalam
perkembangan fisiknya yang paling terlihat berkembang adalah bagian tubuh dan
berat badan serta perkembangan otaknya yang semakin sempurna. Perkembangan
psikomotoriknya juga telah berkembang, dengan ditandai adanya ketrampilan
tangan dan kaki yang mulai lebih rasional dalam menjalankan sebagaimana
fungsinya.
B.
Saran
Jika ditelaah lebih dalam mengenai uraian diatas, maka
sebagai pendidik RA pun juga harus lebih memperhatikan perkembangan anak.
Misalnya, setiap kali anak mulai mengelami pertambahan perkembangan apapun itu
harus dicatat dalam buku anekdot. Karena dalam usia 2-6 tahun ini merupakan
masa-masa dimana mereka mulai disekolahkan di TK/RA. Tujuan ini tentunya juga
agar dalam perkembangan selanjutnya anak tidak mengalami hambatan
perkembangan.
[1] F.J.
Monks dan A.M.P. Knoers, Psikologi
Perkembangan (Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya), (Jogjakarta: Gajah Mada
University Press, 2006), hlm. 3.
[4] Aliah B.
Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan
Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 97.
[6] John W.
Santrock, Life-Span Development
(Perkembangan Masa Hidup), (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 222-224.
[11] Elizabeth
Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm. 112.
Komentar
Posting Komentar