Senyum

Aku, lagi-lagi terjebak diantara rintihan hujan semalam. Masih saja bersama angan tentang kamu. Iya, kamu yang mampu menjatuhkan pandangan ku untuk selalu menatap kamu dan kamu lagi. Aku tersenyum, menjadi bagian dalam hidup mu adalah kebahagiaan tersendiri untukku. Meski, aku tahu hatimu telah ada yang abadi.
Hujan semakin mengguyurkan kenangan-kenangan diantara kita. Sebuah pertemuan yang sangat singkat, kala itu. Kita sangat menikmati tatapan-tatapan singkat di sela-sela tatapan panjang yang lain. Aku semakin dekat, dekat, dan dekat lagi. Hingga akhirnya aku mendapatkan Senyum termanis mu. Sebuah senyuman pertama kali kau torehkan padaku, adalah senyum terindah diantara semua canda tawa yang kau beri. Kita lalui perjalanan-perjalanan saat bersama. Hingga tiba saat nya aku pergi. Untuk kesekian kalinya aku merasa kehilangan. Kapan aku akan bertemu kembali? dengan romeo yang memiliki senyuman tulus untukku? dan akhirnya jarak pun berbicara.
"hai? katamu kamu rindu dengan ku? lalu kapan waktu berhenti dan mempertemukan kita lagi?"
waktu pun masih saja enggan berbisik, kapan sebuah pertemuan akan menghadirkan senyum kita lagi? dalam tatapan mesra, antara aku dan kamu.
Hari demi hari aku jalani, dan masih saja angan tentang kamu tak pernah lupa. Kenapa kau betah hidup dalam ingatan ku? ah, mungkin ini hanya sebuah bisikan untuk melupakanmu. Tapi kenapa? hati kembali berbicara, kamu tak mungkin untuk pergi begitu saja, setelah kau mengalami banyak patahan dalam hidup mu, kau mau patah lagi?
Pikir ku pun membentak, memangnya kamu ada di dalam hatinya? asal kau tau, di dalam hatinya saja sudah ada keabadian. Dan kamu hanya sebuah debu yang dibiarkan pergi, lewat begitu saja, tanpa tinggal sedikitpun.
Aku kembali menatap senyum itu dan ku balas dengan senyumku. Manis sekali. Aku hanya bisa menatap dalam lamunan, Sejujurnya apakah kau merindukan ku? Apakah aku bisa menggantikkan keabadian dalam hatimu, meskipun diri ini hanya semu? tak sesempurna cinta yang menyempurnakan segalanya.
Aku, masih tetap disini, tersenyum karena kamu pasti akan datang dengan senyum manis mu. Aku tak peduli hatimu dimana. Karena dengan senyummu, aku jatuh cinta berkali-kali.

Komentar

  1. judi sabung ayam
    Masih saja bersama angan tentang kamu. Iya, kamu yang mampu menjatuhkan pandangan ku untuk selalu menatap kamu dan kamu lagi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol-Simbol Nasionalisme Indonesia (NKRI, Lambang Negara, Lagu Wajib Nasional) dalam Undang-undang NO. 24 TAHUN 2009

PERANAN INDONESIA DALAM ORGANISASI ASEAN DAN PBB

Tarian Kabut Pagi